perilaku anak sma
Perilaku Anak SMA
Postingan kali ini Saya menjelaskan perilaku amoral yang terjadi
sehari-hari seperti tawuran antar geng, tawuran antar sekolah,
mengkonsumsi miras (narkoba), merokok ditempat umum, pemerkosaan, seks
bebas, pencabulan, dan pencurian dan lain-lain. Perilaku amoral pelajar
sangat sering kita dengar dan saksikan, dari kekerasan sampai
keromantisan, dan dari mabuk-mabukan sampai pencabulan. Dan parahnya,
perilaku ini semakin hari semakin menjadi-jadi, terus menerus bertambah.
Misalnya, kasus video adegan mesum yang dilakukan pelajar. Simak
tulisan selanjutnya di tempat beliau.
Saat ini, kerap kali kita saksikan perilaku amoral yang dilakukan
oleh para pelajar. Baik dari media cetak, media elektronik, media
online, atau bahkan kita saksikan langsung dalam kehidupan nyata
sehari-hari disekitar kehidupan kita. Seperti tawuran antar geng,
tawuran antar sekolah, mengkonsumsi miras (narkoba), merokok ditempat
umum, pemerkosaan, seks bebas, pencabulan, dan pencurian dan lain-lain.
Dulu sebelum meledaknya dunia informasi kasus-kasus di atas, jarang
kita temui, apalagi dikalangan pelajar. Jika ada pelajar mempraktekan
salah satu perilaku amoral tadi, maka berita ini merupakan hal yang
sangat mengherankan. Apalagi, kejadian itu dipraktekan pelajar yang
sekolah dikampung, bisa membuat satu kampung geger, mungkin karena hukum
adat atau norma kesopanan dan kesusilaannya masih kental.
Tapi, di zaman sekarang yang konon zaman modern. Perilaku amoral
pelajar sangat sering kita dengar dan saksikan, dari kekerasan sampai
keromantisan, dan dari mabuk-mabukan sampai pencabulan. Dan parahnya,
perilaku ini semakin hari semakin menjadi-jadi, terus menerus bertambah.
Misalnya, kasus video adegan mesum yang dilakukan pelajar.
Sebenarnya, hal itu bisa dilakukan pelajar jika ada pemicunya. Yang
jadi persoalan, bagaimana seorang pelajar bisa melakukan perilaku amoral
tersebut, yang notabenenya sebagai orang terdidik?
Menurut psikolog remaja Universitas Indonesia (UI) Tika Bisono di
Jakarta, Senin (10/5), kegiatan melakukan badan di kalangan remaja
sekarang semakin menghawatirkan. Pelaku bukan lagi mereka yang masuk
usia mahasiswa, tetapi sudah sampai ke anak-anak SMA.
Tika menilai fenomena ini berkembang lantaran semakin menurunnya
peran orangtua sebagai pengawas dan teman diskusi bagi anak tersebut. Di
satu sisi juga perkembangan teknologi informasi semakin pesat hingga
masuk ke ruang-ruang privat.
Banyaknya peristiwa-peristiwa baru yang ia kenal dalam lingkungan,
akan mengontruksi pemikirannya dan karakteristiknya. Jika lingkungannya
baik, maka pengaruhnya pun positif, tapi jika lingkungannya buruk maka
sangat berbahaya pada pemikiran dan karakteristik pelajar. Bisa-bisa ia
menirunya dan mempraktekannya.
Tapi, walau bagaimanapun, menyalahkan lingkungan seratus persen
tidaklah tepat. Karena, tidak semua lingkungan buruk, dan bukankah
manusia yang membentuk lingkungan itu sendiri?
Minimnya pendidikan moral (agama)
Pelaku amoral, kebanyakan dilakukan oleh para pelajar sekolah pendidikan
umum. Misalnya, istilah tawuran antar madrasah itu tidak ada, yang ada
tawuran antar sekolah. Juga adegan video mesum pelajar selalu bertema
anak sekolah SMA… kalau dianalisis, hal ini kemungkinan besar karena
minimnya pengetahuan agama para pelajar. Kurangnya pemahaman mereka
tentang arti dosa dan pahala, surga dan neraka menjadikan sesuatu yang
sangat berdosa itu hal yang biasa, setidaknya penyimpangan nilai yang
tidak terlalu jauh. Para pelajar yakin hal itu perilaku amoral. Tapi,
karena dianggap tidak berdosa lebih jauhnya tidak apa-apa, maka mereka
mempraktekan hal itu walau tahu itu penyimpangan.
Nah, disinilah harus diyakini bahwa pengetahuan agama sangat penting
bagi perkembangan karakteristik siswa. Pendidikan agama lebih
mementingkan praktek dari pada teori, dan lebih mementingkan budi
pekerti.
Oleh karena itu, seyogyanya seorang pendidik atau pengajar bisa
menerapkan muatan agamis yang syarat dengan budi pekerti terhadap para
siswa. Siapapun gurunya dan apa pun yang diajarkannya. Jangan berpikir
karena kita guru Biologi, Fisika, Matematika atau apa pun, sehingga
masalah moral tidak lagi diprioritaskan.
Mendidik bukan hanya mengajar
Bagi sorang pengajar, menjadikan siswanya pintar itu sudah dikatakan
sukses. Tapi tidak bagi sorang pendidik. Guru disamping pengajar juga
harus bisa mendidik, agar tidak hanya memperhatikan masalah IQ
(intlejensi) siswa, tapi lebih memperhatikan masalah moralnya. Karena
itulah kesuksesan seorang guru.
“Buat apa banyak orang pintar kalau tidak bermoral” Itu, asumsi
masyarakat. Betapa mereka menuntut dan mengharapkan para anak-anaknya
disamping menjadi orang pintar juga berbudi pekerti baik. Dan semua ini
adalah tugas seorang pendidik. Maka dari itu, seorang pengajar harus
bisa mendidik dengan sebaik-baiknya, agar melahirkan pelajar yang
brintelejensi tinggi dan budi pekertinya baik.
Tidak harus guru agama yang menanamkan nilai-nilai agama atau budi
pekerti yang baik. Tapi, sudah menjadi kewajiban moral bagi para guru
untuk menanamkannya bahkan bertanggung jawab atasnya. Guru bukan hanya
pengajar tapi juga pendidik.
Kepada orang tua khususnya ibu-ibu agar terus mengawasi anaknya karena
ada sebagian anak yang terjerumus melakukan tingkah laku negatif. Saat
ini banyak pemuda dan anak cenderung melakukan tindakan negatif akibat
perkembangan teknologi yang maju.
Artikel ini dibuat dalam usaha untuk membersihkan kiwot “sma” yang masalahnya telah diposting di ”SMA”
yaitu membersihkan keyword “sma” di search engine google.co.id yang ternyata masih berisi hal-hal yang tidak senonoh.
Postingan ini dibuat untuk mendukung manajemenemosi.blogspot.com dan
www. attayaya.net dalam menaikkan khusus untuk keyword/kiwot “SMA” yang
berarti positif di mesin pencari gugel. Karena kiwot sma ini sungguh
sangat menyedihkan. karena hasil pencarian google, ternyata banyak
mengetengahkan masalah yang tidak senonoh.
Sanggupkah blog ini melawan web/blog lain yang telah duluan memiliki kiwot SMA dengan isi yang tidak senonoh?
Jika ingin menghilangkan kiwot sma yang tidak senonoh dari halaman awal
google, silahkan membuat postingan seperti ini. Kopas pun tidak apa.
Demi menyehatkan internet ……..
Walau pekerjaan ini berat (terdapat sekitar 18.100.000 keyword “sma”
yang sangat pendek), akan tetap terus diusahakan. Dengan bantuan
teman-teman semua, pekerjaan ini akan menjadi ringan.
ya mari kita bersihkan Keyword Anak SMA, SMA agar menjadi lebih baaik
Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada
Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak
mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan
orangnya, dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan
adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat. (HR. Ar-Rabii’)
Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan
diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu. (HR.
Ath-Thabrani)
Jauhilah kezaliman, sesungguhnya kezaliman adalah kegelapan pada hari
kiamat. Jauhilah kekikiran, sesungguhnya kekikiran telah membinasakan
(umat-umat) sebelum kamu, mereka saling membunuh dan menghalalkan
apa-apa yang diharamkan. (HR. Bukhari)
Barangsiapa berjalan bersama seorang yang zalim untuk membantunya dan
dia mengetahui bahwa orang itu zalim maka dia telah ke luar dari agama
Islam. (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
Bila orang-orang melihat seorang yang zalim tapi mereka tidak
mencegahnya dikhawatirkan Allah akan menimpakan hukuman terhadap mereka
semua. (HR. Abu Dawud)
Artikelnya sangat bagus. Salut.
BalasHapusKadang miris melihat perilaku remaja skrg, jangankan SMA, yang SMP pun sudah berani bertindak seperti orang dewasa (pacaran melewati batas, dan beragam aktivitas yang belum "cocok" untuk usia mereka).
kreatif sangat ne kelas XII IPA, karya tulisannya bagus
BalasHapus